PARAWARTA.com – Polres Cilegon telah mengidentifikasi beberapa nama yang diduga terlibat dalam pembunuhan Aqilatunnisa Prisca Herhen, bocah berusia 5 tahun asal Jalan Kamboja, Kelurahan Ciwedus, Kota Cilegon. Dalam kasus ini, delapan saksi telah diperiksa.
Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, menyatakan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung untuk mendalami keterlibatan terduga pelaku.
“Saat ini ada delapan saksi yang diperiksa, termasuk saksi di lokasi kejadian, tetangga, serta orang tua korban,” ujar Kemas pada Jumat (20/9).
Hasil autopsi menunjukkan korban telah meninggal dua hari sebelum ditemukan, dengan dugaan bahwa pelaku menutup mulut, hidung, dan telinga korban untuk mencegah bau jenazah.
Selain itu, ibu korban, yang berprofesi sebagai penjual barang kredit, diketahui telah menerima ancaman satu bulan sebelum kejadian. Meskipun motif pelaku masih belum jelas, dugaan kuat mengarah pada pelaku yang mengirimkan ancaman tersebut.
Penyelidikan mengindikasikan ancaman yang diterima ibu korban berkaitan dengan kredit yang diberikan. Pesan ancaman yang diterima melalui WhatsApp, termasuk ancaman pembunuhan terhadap anggota keluarga korban, muncul setelah ibu korban terlibat dalam transaksi kredit.
Sebelumnya, berita mengejutkan beredar di beberapa akun media sosial mengenai penemuan mayat seorang anak perempuan di kawasan pesisir Pantai Cihara, Lebak, Banten, oleh warga setempat. Tragisnya, mayat anak tersebut ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan, dengan wajah tertutup lakban.
Kapolres Lebak, melalui Kapolsek Panggarangan, Iptu Acep Komarudin, membenarkan kejadian ini. Ia mengonfirmasi bahwa pada Kamis, 19 September 2024, sekitar pukul 06.34 WIB, warga Desa Cihara, seorang wanita bernama Ining, melaporkan penemuan mayat di tepi Pantai Cihara.
“Benar, warga melaporkan adanya penemuan mayat di lokasi tersebut,” ujar Acep dalam keterangannya.
Acep menjelaskan bahwa pihak kepolisian sudah mengevakuasi jenazah anak tersebut, yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Saat ini, jenazah telah dibawa ke RS Bhayangkara Serang untuk menjalani otopsi forensik. Ia menambahkan bahwa penyelidikan mengenai kasus ini masih terus berlangsung.
Editor: Eful