RIAU, Parawarta.com – Warga Kampung Jatibaru, Kecamatan Bungaraya menilai bahwa acara balap sepeda Tour de Siak sudah tidak relevan untuk dilaksanakan karena tidak memberikan dampak berarti bagi masyarakat.
Salah satu warga, Ngatino, menyampaikan hal ini dalam dialog kampanye calon bupati Siak nomor urut 1, Irving Kahar Arifin, di rumah Syafii. Ngatino berharap agar Tour de Siak dihentikan jika Irving terpilih sebagai Bupati Siak.
“Pak, kami semua berdoa agar Pak Irving terpilih. Tapi kami minta acara yang membuang-buang uang itu ditiadakan saja, Pak. Karena tidak ada manfaatnya bagi kami, masyarakat kecil,” ucapnya kepada Irving.
Di tengah kesulitan ekonomi masyarakat, acara itu masih diselenggarakan oleh pemerintah. Warga menilai bahwa acara tersebut hanya menjadi sarana pencitraan bagi pemimpin daerah saat ini.
“Kami warga Kecamatan Bungaraya mayoritas petani, Pak. Banyak masalah pertanian yang seharusnya diselesaikan, tapi malah uang dihabiskan untuk kegiatan yang tidak bermanfaat, Pak. Lebih baik bangun jalan di area perkebunan atau sawah agar distribusi hasil panen kami lancar,” ujar Ngatino.
Ngatino juga mengeluhkan kondisi jalan di desa yang rusak, di mana warga telah berkali-kali mengusulkan perbaikannya.
Menanggapi hal tersebut, Irving berjanji akan mengevaluasi dan mempertimbangkan kembali penyelenggaraan Tour de Siak jika ia terpilih menjadi bupati. Ia memahami bahwa acara tersebut sudah kurang relevan, karena tujuan awalnya telah bergeser.
Irving, yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas PU Siak, menjelaskan bahwa Tour de Siak awalnya diadakan saat kepemimpinan Bupati Syamsuar. Saat itu, Riau menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012, dan Siak menjadi lokasi balap sepeda.
Setelah PON, pimpinan saat itu berinisiatif melanjutkan acara balap sepeda karena kesuksesan Siak sebagai penyelenggara. Pada awalnya, Tour de Siak menarik perhatian banyak orang, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga banyak yang berkunjung ke Kabupaten Siak.
Sumber: Antara